Yesus mendoakan murid-murid-Nya Kisah Para Rasul 1:15-17, 21-26; Mazmur 1; 1 Yohanes 5:9-13; Yohanes 17:6-19 Yesus menyadari bahwa saat-Nya sudah tiba. Ia tidak akan lagi berada secara fisik bersama dengan murid-murid-Nya. Dalam waktu dekat Ia akan mendaki jalan mulia menuju Golgota, puncak dari penyataan kasih yang berkorban dari Allah bagi dunia. Ia berdoa. Melalui doa-Nya kita dapat mengenali apa yang dirasakan dan diharapkan oleh-Nya tentang murid-murid. Apa saja? (Yoh. 17:6-19) ![]() Yang kedua, akan ada saat-Nya Yesus tidak selamanya terlihat lagi secara fisik di dunia. Tetapi murid-murid tetap berada di dunia. Dalam keberadaan mereka di dunia itu, Yesus meminta Bapa menjaga mereka. Yesus mengharapkan agar mereka sehati sepikiran. Sebagaimana Yesus dan Bapa memiliki kesehatian dan sepikiran. Yesus menyadari betul betapa dunia yang dilanda oleh badai dosa pementingan diri untuk kesenangan sendiri dapat membuat murid-murid menjadi kehilangan arah dan tujuan hidup. Yesus menyadari betul bahwa orang dapat meragukan jalan kasih dan lebih memilih jalan kebencian lalu membenci kata-kata Yesus dan mengabaikan-Nya. Oleh sebab itu Yesus memohon kepada Bapa agar mereka tetap dijaga oleh Bapa. Yesus tidak ingin murid-murid-Nya menyendiri dan membangun tembok di dalam dunia, tetapi membaur dengan penjagaan dan pemeliharaan Bapa sewaktu mereka menyebarkan dan menghidup jalan kasih Kristus di tengah dunia. Ada tugas yang harus mereka kerjakan. Mereka melanjutkan misi kasih Kristus di dunia. Dalam memberlakukan tugas itu, Yesus percaya bahwa Firman Allah akan menguduskan mereka dan membawa mereka di dalam jalan yang benar agar tidak kehilangan pegangan dan arah. Terbukti benar murid-murid dijaga oleh Bapa. Selepas matinya Yudas yang mengikuti jalan pementingan diri, para rasul memilih Matias menggantikan posisi Yudas. Ini menunjukan mereka tetap memelihara kesatuan dan kesehatian. Kasih Bapa dan Kristus dalam pertolongan hikmat Roh Kudus memampukan mereka menjaga kesatuan dan kesehatian. Mereka tetap kompak dalam melanjutkan karya kasih Tuhan Yesus di dunia ini. Kini kitapun didoakan Kristus untuk tetap menjaga kesehatian dan kesatuan di tengah-tengah keluarga, bergereja dan bermasyarakat. Kasih Kristus akan memampukan setiap orang untuk tidak membenci perbedaan dan lebih menekankan kerja sama dan penerimaan. Tentu kita senantiasa membutuhkan arahan dan bimbingan. Oleh sebab itu kita perlu menyisihkan waktu untuk mengenali kehendak Allah di dalam Firman-Nya. Pemazmur mengatakan bahwa orang yang hidupnya mengikuti jalan Tuhan dan Firman-Nya seperti tanaman yang ditanam ditepi aliran air. Tanaman itu akan menghasilkan buah pada musimnya (Mzm. 1). Ada banyak jalan, tawaran dan pilihan yang akan kita temui di dalam kehidupan ini. Berbahagialah kita yang tidak salah memilih jalan. Setiap orang yang menerima Anak Allah akan memiliki hidup (1 Yoh. 5:9-13). Pertanyaan Aplikasi
(Pdt. Essy Eisen) |
Kegiatan > Renungan Warta >